Senin pagi (22/7), Desa Rejosari kembali mengadakan posyandu terpadu yang melayani Bayi dan Balita, Posbindu, hingga Lansia yang ada di Desa Rejosari selama 3 hari berturut-turut. Terhitung mulai dari hari Jumat, Sabtu, dan Senin. Penyelenggaraan Posyandu terpadu dimulai dari jam 08.00 – 12.00 WIB.

      Para Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang ikut serta dalam membantu kegiatan Posyandu mulai dari pencatatan administrasi, pengecekkan pada bayi dan balita, serta membantu dokumentasi kegiatan yang ada. Selain itu, di setiap Posyandu diadakan, mahasiswa UIN Walisongo Semarang memberikan penjelasan mengenai gaya parenting, dan bagaimana orang tua dapat membangun karakter anak.

       Kegiatan Posyandu sendiri merupakan rutinitas yang diselenggarakan setiap bulannya di tengah kehidupan masyarakat. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mencegah serta menangani stunting. Tentu saja seperti penyelenggaraan Posyandu pada umumnya, para tenaga kesehatan dibantu tokoh masyarakat dan mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang melakukan pemeriksaaan kesehatan serta edukasi mengenai kesehatan itu sendiri, dan yang tidak kalah penting serta masih menjadi perhatian khusus bagi pemerintah saat ini yaitu pencegahan dan penanganan gizi buruk.

            Saat memasuki atau sedang merencanakan program hamil, ibu-ibu yang datang untuk melakukan pemeriksaan akan dicek serta ditangani sesuai kebutuhannya masing-masing seperti apa saja yang harus diperhatikan dan dikonsumsi saat mempersiapkan atau mengalami kehamilan itu sendiri. Sedangkan, pemeriksaan bagi para remaja meliputi cek tensi, gula darah, hingga pembagian tablet tambah darah untuk mencegah anemia. Ibu-ibu menyusui, posbindu, dan kategori umum akan melakukan pemeriksaan umum seperti berat badan, tensi, dan sebagainya.

            Untuk penanganan pada bayi dan balita, akan dilakukan empat pengecekkan seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan untuk mengetahui perkembangan pada anak. Anak yang memiliki perkembangan yang lambat akan dipantau secara rutin di setiap bulannya pada kegiatan Posyandu berikutnya. Saat ini, terdata ada dua anak yang mengalami stunting dan salah satunya terkena gizi buruk. Untuk itu, para petugas Posyandu selalu mengadakan pemeriksaan dan perhatian khusus serta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan agar stunting dan gizi buruk yang menimpa pada anak-anak tersebut dapat teratasi dengan baik.

Cuaca