Hari Raya Iduladha identik dengan pembagian daging hewan kurban. Mayoritas warga Indonesia masih menggunakan kantong plastik sekali pakai untuk membungkusnya. Kebiasaan ini diubah oleh warga Desa Rejosari, Kecamatan Kangkung, Kendal, Jawa Tengah.
 
Panitia kurban di desa ini memilih untuk memakai besek dari anyaman bambu sebagai media pengemasan daging kurban. Hal ini dalam rangka mendukung peraturan pemerintah untuk mengurangi sampah plastik.
 
Sebanyak 700 besek dipersiapkan untuk wadah penyaluran daging kurban. Sekalipun biayanya lebih mahal, tapi dapat melestarikan lingkungan.

"Dari bapak camat, kampung diinstruksikan supaya kita menggunakan besek untuk mengurangi sampah plastik," ujar Ketua Panitia Kurban Rosman kepada jurnalis Metro TV.
 
Penggunaan besek bambu dinilai lebih mudah terurai. Selain itu, dilansir dari mediaindonesia.com, menurut Pegiat Lingkungan Britania Sari, besek dapat digunakan kembali untuk wadah bumbu dapur lainnya.
 
"Perlu diedukasi juga bahwa besek yang masyarakat terima itu jangan dibuang. Besek tersebut bisa dicuci hingga bau amisnya hilang kemudian dijemur lalu bisa dimanfaatkan kembali untuk wadah bumbu dapur, bawang, atau cabe," ujar Sari, Senin, 19 Juli 2021.

Cuaca